Monday 24 March 2014

Beberapa Poin Penting Ketika Mengikuti Job Interview (wawancara Kerja)


Beberapa Poin Penting Ketika Mengikuti
Job Interview (wawancara Kerja)


Bagian Pertama

Oleh : Andi Himyatul Hidayah



Adakah Anda yang sedang memburu sebuah pekerjaan, tetapi Anda berfikir tidak memiliki kesempatan dikarenakan kualifikasi Anda yang masih kurang ? Jangan menyerah dulu ! Berikut ini ada beberapa kiat menghadapi wawancara kerja (job interview) yang akan membantu Anda mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan. 

Poin 1 dari 15 : Berbusana yang mengesankan (Dress to impress)

Penampilan Anda merupakan kesan pertama yang dapat dilihat oleh pewawancara (interviewer). Jadi lakukan beberapa hal yang dapat menunjukkan penampilan terbaikmu. Anda tidak perlu sungkam mengenakan busana level up, bahkan bila perlu melampau standar pekerjaan yang diinginkan. Misalnya Anda hanya menginginkan job untuk posisi sekertaris, maka tidak mengapa Anda mencoba berbusana laiknya seorang manager. Buat pewawancara Anda untuk segera mulai berfikir bahwa Anda memiliki potensi walaupun sesungguhnya Anda masih kurang.

Poin 2 dari 15 : Kontak mata (eye contact) dengan pewawancara

Anda mungkin memiliki naluri untuk menghindari kontak mata dengan pewawancara. Hal ini bisa terjadi, terutama jika Anda merasa seperti Anda mengelabui mereka.  Penampilan Anda yang  wah dengan busana level up yang rasanya itu bukan diri Anda,  tapi itu adalah hal terakhir yang ingin Anda lakukan. Menghindari kontak mata dengan pewawancara menunjukkan bahwa Anda tidak memiliki rasa percaya diri. Lakukan kontak mata dengan pewawancara  sekitar 60 – 70 %  saat wawancara berlangsung. Selebihnya  hindari menunduk untuk melihat ke lantai.

Poin 3 dari 15 Tersenyum (smile)

Selama wawancara berlangsung jangan lupa untuk tersenyum. Ekspresikan wajah Anda dengan senyuman. Anda akan terlihat rileks. Dan, hal ini juga akan memberikan suasana dimana pewawancara  merasa tenang dan akan memberi kesan yang baik bagi diri Anda. Kesan bahwa Anda adalah orang baik dan menyenangkan berada di lingkungan mereka.

Poin 4 dari 15 : Postur tubuh

Atur postur tubuh dalam posisi tegak, baik ketika berdiri maupun ketika duduk. Di saat wawancara berlangsung seringkali di luar kesadaran dimana postur tubuh mulai membungkuk. Anda perlu membuat usaha sadar  untuk menjaga punggung tetap tegak. Ini akan membawa rasa percaya diri.

Poin 5 dari 15 : Sikap atau gerak isyarat (gesture) yang terkontrol

Anda mungkin akan benar-benar gugup dalam wawancara, tapi jangan biarkan  itu terus memuncak. Hal yang menyebabkan Anda mulai salah tingkah. Sikap dan cara duduk Anda akan terlihat kaku dengan lengan disilangkan di atas dada yang memberi kesan tertutup. Jangan biarkan suasana itu terjadi. Cobalah untuk duduk dengan nyaman, dan lakukan gerak isyarat (gesture) secara normal dan alami.

Poin 6 dari 15 : Berbicara dengan jelas (speak clearly)

Hal lain yang penting untuk diingat adalah berbicaralah secara perlahan dan jelas. Anda mungkin memiliki kecenderungan untuk berbicara terlalu cepat atau terlalu pelan, bergumam atau mengatakan banyak uh .. / um … Hal yang bisa disebabkan jika Anda gugup atau tidak yakin tentang kesempatan Anda untuk mendapatkan pekerjaan itu. Jadi cobalah untuk menghindari hal-hal itu.

Poin 7 dari 15 : Menjadi nyaman (be comfortable)

Beberapa orang mungkin mengatakan kepada Anda  bahwa yang Anda perlukan dalam wawancara kerja adalah rasa percaya diri.  Namun, rasa percaya diri yang dimaksud tidak  justru membuat Anda seperti kelihatan angkuh.  Yang Anda perlukan adalah rasa percaya diri yang membuat Anda merasa nyaman berada di lingkungan mereka. Anda harus membuat pewawancara merasa seperti  Anda  terlihat nyaman. Kesan  bahwa Anda memiliki keterampilan untuk pekerjaan yang Anda inginkan.

Poin 8 dari 15 : Melakukan sinkronisasi dengan meniru perilaku pewawancara

Ada teknik psikologis yang,  jika dilakukan dengan benar, justru bisa membuat Anda terlihat lebih di mata pewawancara Anda. Hal yang dimaksud dikenal dengan istilah sinkronisasi. Melalui teknik ini, cobalah untuk meniru perilaku pewawancara Anda  (copy the same behaviors that your interviewer does). Misalnya, duduk dengan postur yang sama, gerakan yang sama, bahkan pada tarikan nafas yang sama. Lakukan dengan cara yang halus dimana Anda tidak terlihat sedang meniru perilaku mereka. Jika dilakukan dengan benar, bukankah seseorang akan lebih respek terhadap  orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya ?


Kuala Lumpur, 24 Maret 2014
Diadaptasi dari teennews gallery : how to fake your way through a job interview

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.