Tuesday 26 January 2016

(Bag. 01) Aku, Khansa dan Kuala Lumpur

Memori Kuala Lumpur :

Aku, Khansa dan Kuala Lumpur
Oleh : Andi Himyatul Hidayah

… Ya Allah, segala yang aku cintai yang telah
Engkau karuniakan kepadaku, jadikanlah itu
sebagai kekuatanku untuk melakukan hal-hal
yang Engkau sukai … “ (HR At-Tirmidzi)

(Bagian Pertama dari Tiga Tulisan)



Berita kematian sahabat baikku, Agnes Sri Wahyuni, tiba-tiba menggetarkan batinku sebagai seorang ibu. Berita kematian tentu bisa terdengar kapan saja. tapi bayangan kesedihan tiga bocah kecil yang ditinggalkannya meluapkan telaga air mata keibuanku. Kematian adalah sesuatu yang pasti. Sementara menurutku, kehidupan adalah serangkaian pelajaran yang dilalui untuk dimengerti. Kepergian sahabatku untuk selama-lamanya, tiga bocah kecil yang tentu akan selalu merindukan belaian lembut tangan sang ibu, dan kesempatanku untuk tetap bertahan dari kecelakaan yang nyaris merenggut jiwaku menuntunku untuk terus berusaha memahami arti hidup ini.

Aku adalah seorang ibu dan yang telah memilih mendarmabaktikan hidup dan cintaku untuk melindungi sebisa mungkin, mengasuh dan membesarkan anak-anakku. Mereka adalah insan cita yang telah Allah SWT titipkan sebagai karunia terindah dalam hidupku. Karenanya aku tidak ingin menyia-nyiakan setiap kesempatan yang kumiliki. Seperti juga pada ibu-ibu yang lain, dan aku kira itu wajar dan sangat naluriah bagi seorang ibu. Tapi kenyataan yang harus kita lalui tidak selalu memihak pada seluruh keinginan dan harapan. Akan selalu ada dinamika yang harus dialami untuk direnungkan. 

Bersambung Bagian Kedua : DI SINI

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.