Hal-Hal
Unik dari Kembar Dampitku
Oleh : Andi Himyatul Hidayah
Kembar
dampit kerap kali juga disebut dengan kembar emas atau kembar penganten. Anak
kembar yang lahir berjenis kelamin sepasang laki-laki dan perempuan seringkali
membawa banyak cerita unik. Apalagi keduanya yang memang tidak identik secara
fisik dan memiliki perbedaan karakter. Perbedaan yang menonjol pada penampilan
fisik seperti warna kulit yang berbeda pada anak kembar yang berjenis kelamin
berbeda sering pula disebut kembar campuran. Tulisan berikut ini menguraikan
beberapa cerita unik dari apa yang telah saya amati dari kembar dampitku,
dimana beberapa hal sejalan dengan pandangan para ahli.
Tepat
29 Februari 2008, satu karunia yang tak ternilai ketika saya melahirkan dengan
selamat sepasang anak kembar berjenis kelamin laki-laki dan perempuan di Rumah
Sakit Bersalin Siti Khadijah I Makassar Sulawesi Selatan. Saya sudah mendapat
isyarat dari dokter kandungan jauh hari sebelumnya bila bayi yang saya kandung
adalah kembar. Sejumlah kekhawatiran seringkali menghinggapi fikiranku dalam
beberapa bulan terakhir selama mengandung anak kembar. Dalam doa segalanya
kuserahkan pada Sang Khalik.
Kehadiran
anak kembar melengkapi kebahagianku. Mereka adalah putra-putriku yang ke-4 dan
ke-5. Walaupun melalui operasi caesar keduanya lahir dengan selamat. Bayi perempuan
itu kami beri nama : Andi ‘Ulayyah Mu’tazzah Billah yang lahir dengan bobot 2,9
kg. Sementara kembarannya yang berjenis kelamin laki-laki, Andi ‘Ali Mu’tazz
Billah lahir dengan bobot 2,8 kg.
Satu
keunikan dari kelahiran keduanya dimana mereka lahir di Tahun Kabisat, tepat
tanggal 29 Februari 2008. Seperti kita ketahui bahwa Tahun Kabisat yang
merupakan Tahun Syamsiah yang menggenapkan tanggal 29 di bulan Februari hanya
pada sekali dalam selang empat tahun. Itu artinya mereka harus menunggu empat
tahun sekali untuk kedua anak kembarku untuk merayakan ulang tahunnya tepat di
tanggal 29 Februari. Semoga ini pertanda kebaikan untuk kami dan kedua anak
kembarku, Amin ya Rabbal Alamin.
Beberapa
fenomena unik yang bisa kita temukan dalam diri sepasang anak kembar, khususnya
pada kembar dampit, dan keunikan itu terlihat pada kembar dampitku.
Keunikan-keunikan tersebut antara lain :
Mana kakak dan mana
adik
Kelahiran
anak kembar bisa berselang beberapa menit atau bahkan dibatasi oleh hari. Tradisi
Jawa mengatakan, bayi kembar yang lahir
lebih dulu adalah adiknya, bukan kakak. Mereka berangggapan bahwa si
kakak "membantu" adiknya untuk keluar. Tetapi, menurut dunia
kedokteran sepakat menyatakan, bayi yang lahir lebih dulu (berdasarkan tanggal
dan waktu) adalah kakak, berikutnya baru
adik. Apakah bisa juga dipengaruhi oleh bobot si bayi ? Dimana, yang keluar duluan yang beratnya 2,9 kg (Ulayyah) disusul berat 2,8 kg (Ali), seperti
yang terjadi pada kembar dampitku. Mungkin dengan apa yang sering kami katakan,
dimana Ali menempatkan dirinya sebagai adik dari Ulayyah. Ulayyah terlihat
lebih dewasa dan mandiri dibanding Ali.
Sifat
dan Karakter
Pada kembar dampitku terlihat perbedaan
sifat dan karakter yang menonjol. Si kakak dalam hal ini Ulayyah tergolong
kolerik murni, dimana sifatnya yang keras, bertindak sebagai pemimpin karena
merasa kakak. Beda dengan adiknya (Ali) yang melankoli dan sedikt plegmatis.
Adiknya sangat penyayang dan mencintai perdamaian dan selalu mengalah pada
kakaknya. Wah gawat kalau kedua-duanya
kolerik bisa-bisa berantem terus mereka.
Kepribadian mereka bukan sebagai bentuk persaingan, yang biasanya terjadi justru
memiliki kepribadian dan talenta yang unik serta ingin selalu melengkapi.
Misalnya dalam hal belajar, jika salah satu diantara mereka tidak tahu maka
kembarannya akan membantu
Telepati
yang kuat
Pada
umumnya anak kembar mempunyai kemampuan telepati, dan ini juga yang terlihat
pada kembar dampitku. Dalam masa belajar berbicara si Ali seringkali berbicara
kurang jelas dimana kami agak sulit memahami. Ini benar-benar unik ketika
Ulayyah yang dapat berbicara lebih jelas segera menerjemahkan maksud dari Ali.
Demikian halnya ketika Ali tidak bisa menyelesaikan perkataannya, tetapi si
Ulayyah akan mampu membaca pikiran kembarannya dan menyelesaikan perkataannya.
Menurut
para ahli, hal ini terjadi karena anak kembar memiliki "bahasa kode"
yang tidak dimengerti orang luar selain mereka sendiri atau biasa disebut idioglossia.
Kemampuan ini timbul karena kedekatan emosional mereka sudah dimulai sejak
sembilan bulan berada di rahim yang sama, yang begitu lahir dan tumbuh pun
mereka selalu bersama.
Kemampuan mereka untuk dapat
saling membaca pikiran masing-masing juga sering
ditunjukkan yang membuat mereka saling berempati. Masing-masing dari si kembar
dapat merasakan apa yang dirasakan oleh kembarannya. Jika
salah satu menghadapi suatu masalah, misalnya melakukan kesalahan, maka
kembarannya akan turut merasakan juga
dengan turut sedih bahkan kadang-kadang ikut menangis. Uniknya mereka saling
menatap dengan menggunakan bahasa tubuh yang pada akhirnya mereka bercanda dan
ceria kembali.
Pola Asuh
Pola
asuh anak kembar sejenis dengan yang berlainan jenis kelamin memiliki sedikit
perbedaan. Anak perempuan biasanya pendiam, lebih mudah dipahami, lebih mudah
diatur. Ini biasanya karena yang perempuan lebih responsif dan peka bahasa. Sedangkan
anak laki-laki banyak ngomong, lebih suka eksplorasi, bereksperimen, kegiatan outdoor dan harus lebih
diatur, Sebagai contoh kalau mau mandi, anak laki-laki harus disuruh-suruh
dulu. Anak laki-laki harus lebih dimonitor, sedangkan anak perempuan harus lebih
dikembangkan sisi-sisi lainnya seperti tidak hanya seputar rumahan saja, tapi
juga pergaulan di luar rumah (outdoor).
Untuk itu anak kembar, terutama di masa
kanak-kanak akan lebih baik bila selalu
bersama agar karakter, emosi, dan pertumbuhannya dapat berkembang lebih baik.
Jika pemisahan dilakukan, maka hal itu malah dapat merusak pengalaman
pendidikan mereka. Dari sisi psikologis, setiap anak kembar biasanya merasa
nyaman berada di dekat kembarannya. Ketika salah satu dari mereka menghadapi
masalah (pelajaran atau pertemanan), tentunya mereka akan lebih mudah untuk
saling mendukung.
Hal
ini menepis anggapan dan kebiasaan sebagian masyarakat Bugis-Makassar yang biasanya
memisahkan pengasuhan anak kembarnya. Sejak di masa kanak-kanak salah satu dari
si kembar diserahkan pengasuhannya kepada keluarga dekat, dan kadang-kadang hingga
mereka menjelang dewasa. Entah apa yang menjadi alasan utamanya, tapi mungkin
lebih kepada upaya melepaskan ketergantungan yang akan saling mempengaruhi satu
sama lain. Terutama bila salah satu atau keduanya sering sakit-sakitan.
Tentu
akan banyak hal yang dapat diamati dari perkembangan anak kembar, baik kembar
identik (monozigotik) maupun kembar non-identik (dizigotik). Uraian pada kedua
jenis anak kembar ini, termasuk trik pengasuhan anak kembar dapat dijumpai pada
tulisan saya berikutnya. @ Andi Himyatul
Hidayah.
BACA JUGA :
*******************************************
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.