Tuesday 8 April 2014

Hal-Hal Unik dari Kembar Dampitku



Hal-Hal Unik dari Kembar Dampitku

Oleh : Andi Himyatul Hidayah





Kembar dampit kerap kali juga disebut dengan kembar emas atau kembar penganten. Anak kembar yang lahir berjenis kelamin sepasang laki-laki dan perempuan seringkali membawa banyak cerita unik. Apalagi keduanya yang memang tidak identik secara fisik dan memiliki perbedaan karakter. Perbedaan yang menonjol pada penampilan fisik seperti warna kulit yang berbeda pada anak kembar yang berjenis kelamin berbeda sering pula disebut kembar campuran. Tulisan berikut ini menguraikan beberapa cerita unik dari apa yang telah saya amati dari kembar dampitku, dimana beberapa hal sejalan dengan pandangan para ahli.

Tepat 29 Februari 2008, satu karunia yang tak ternilai ketika saya melahirkan dengan selamat sepasang anak kembar berjenis kelamin laki-laki dan perempuan di Rumah Sakit Bersalin Siti Khadijah I Makassar Sulawesi Selatan. Saya sudah mendapat isyarat dari dokter kandungan jauh hari sebelumnya bila bayi yang saya kandung adalah kembar. Sejumlah kekhawatiran seringkali menghinggapi fikiranku dalam beberapa bulan terakhir selama mengandung anak kembar. Dalam doa segalanya kuserahkan pada Sang Khalik.

Kehadiran anak kembar melengkapi kebahagianku. Mereka adalah putra-putriku yang ke-4 dan ke-5. Walaupun melalui operasi caesar keduanya lahir dengan selamat. Bayi perempuan itu kami beri nama : Andi ‘Ulayyah Mu’tazzah Billah yang lahir dengan bobot 2,9 kg. Sementara kembarannya yang berjenis kelamin laki-laki, Andi ‘Ali Mu’tazz Billah lahir dengan bobot 2,8 kg.

Satu keunikan dari kelahiran keduanya dimana mereka lahir di Tahun Kabisat, tepat tanggal 29 Februari 2008. Seperti kita ketahui bahwa Tahun Kabisat yang merupakan Tahun Syamsiah yang menggenapkan tanggal 29 di bulan Februari hanya pada sekali dalam selang empat tahun. Itu artinya mereka harus menunggu empat tahun sekali untuk kedua anak kembarku untuk merayakan ulang tahunnya tepat di tanggal 29 Februari. Semoga ini pertanda kebaikan untuk kami dan kedua anak kembarku, Amin ya Rabbal Alamin.

Beberapa fenomena unik yang bisa kita temukan dalam diri sepasang anak kembar, khususnya pada kembar dampit, dan keunikan itu terlihat pada kembar dampitku. Keunikan-keunikan tersebut  antara lain  :

Mana kakak dan mana adik

Kelahiran anak kembar bisa berselang beberapa menit atau bahkan dibatasi oleh hari. Tradisi Jawa mengatakan, bayi kembar yang lahir  lebih dulu adalah adiknya, bukan kakak. Mereka berangggapan bahwa si kakak "membantu" adiknya untuk keluar. Tetapi, menurut dunia kedokteran sepakat menyatakan, bayi yang lahir lebih dulu (berdasarkan tanggal dan waktu) adalah kakak,  berikutnya baru adik. Apakah bisa juga dipengaruhi oleh bobot si bayi ? Dimana,  yang keluar duluan yang beratnya 2,9 kg  (Ulayyah) disusul berat 2,8 kg (Ali), seperti yang terjadi pada kembar dampitku. Mungkin dengan apa yang sering kami katakan, dimana Ali menempatkan dirinya sebagai adik dari Ulayyah. Ulayyah terlihat lebih dewasa dan mandiri dibanding Ali.

Sifat dan Karakter

Pada kembar dampitku terlihat perbedaan sifat dan karakter yang menonjol. Si kakak dalam hal ini Ulayyah tergolong kolerik murni, dimana sifatnya yang keras, bertindak sebagai pemimpin karena merasa kakak. Beda dengan adiknya (Ali) yang melankoli dan sedikt plegmatis. Adiknya sangat penyayang dan mencintai perdamaian dan selalu mengalah pada kakaknya. Wah gawat  kalau kedua-duanya kolerik  bisa-bisa berantem terus mereka. Kepribadian mereka bukan sebagai bentuk persaingan, yang biasanya terjadi justru memiliki kepribadian dan talenta yang unik serta ingin selalu melengkapi. Misalnya dalam hal belajar, jika salah satu diantara mereka tidak tahu maka kembarannya akan membantu  

Telepati yang kuat

Pada umumnya anak kembar mempunyai kemampuan telepati, dan ini juga yang terlihat pada kembar dampitku. Dalam masa belajar berbicara si Ali seringkali berbicara kurang jelas dimana kami agak sulit memahami. Ini benar-benar unik ketika Ulayyah yang dapat berbicara lebih jelas segera menerjemahkan maksud dari Ali. Demikian halnya ketika Ali tidak bisa menyelesaikan perkataannya, tetapi si Ulayyah akan mampu membaca pikiran kembarannya dan menyelesaikan perkataannya.

Menurut para ahli, hal ini terjadi karena anak kembar memiliki "bahasa kode" yang tidak dimengerti orang luar selain mereka sendiri atau biasa disebut  idioglossia. Kemampuan ini timbul karena kedekatan emosional mereka sudah dimulai sejak sembilan bulan berada di rahim yang sama, yang begitu lahir dan tumbuh pun mereka selalu bersama.

Kemampuan mereka untuk dapat saling membaca pikiran masing-masing juga sering ditunjukkan yang membuat mereka saling berempati. Masing-masing dari si kembar dapat merasakan apa yang dirasakan oleh kembarannya. Jika salah satu menghadapi suatu masalah, misalnya melakukan kesalahan, maka kembarannya  akan turut merasakan juga dengan turut sedih bahkan kadang-kadang ikut menangis. Uniknya mereka saling menatap dengan menggunakan bahasa tubuh yang pada akhirnya mereka bercanda dan ceria kembali.

Pola Asuh

Pola asuh anak kembar sejenis dengan yang berlainan jenis kelamin memiliki sedikit perbedaan. Anak perempuan biasanya pendiam, lebih mudah dipahami, lebih mudah diatur. Ini biasanya karena yang perempuan lebih responsif dan peka bahasa. Sedangkan anak laki-laki banyak ngomong, lebih suka eksplorasi, bereksperimen, kegiatan outdoor dan harus lebih diatur, Sebagai contoh kalau mau mandi, anak laki-laki harus disuruh-suruh dulu. Anak laki-laki harus lebih dimonitor, sedangkan anak perempuan harus lebih dikembangkan sisi-sisi lainnya seperti tidak hanya seputar rumahan saja, tapi juga pergaulan di luar rumah (outdoor).

Untuk itu anak kembar, terutama di masa kanak-kanak akan lebih baik bila selalu bersama agar karakter, emosi, dan pertumbuhannya dapat berkembang lebih baik. Jika pemisahan dilakukan, maka hal itu malah dapat merusak pengalaman pendidikan mereka. Dari sisi psikologis, setiap anak kembar biasanya merasa nyaman berada di dekat kembarannya. Ketika salah satu dari mereka menghadapi masalah (pelajaran atau pertemanan), tentunya mereka akan lebih mudah untuk saling mendukung.

Hal ini menepis anggapan dan kebiasaan sebagian masyarakat Bugis-Makassar yang biasanya memisahkan pengasuhan anak kembarnya. Sejak di masa kanak-kanak salah satu dari si kembar diserahkan pengasuhannya kepada keluarga dekat, dan kadang-kadang hingga mereka menjelang dewasa. Entah apa yang menjadi alasan utamanya, tapi mungkin lebih kepada upaya melepaskan ketergantungan yang akan saling mempengaruhi satu sama lain. Terutama bila salah satu atau keduanya sering sakit-sakitan.

Tentu akan banyak hal yang dapat diamati dari perkembangan anak kembar, baik kembar identik (monozigotik) maupun kembar non-identik (dizigotik). Uraian pada kedua jenis anak kembar ini, termasuk trik pengasuhan anak kembar dapat dijumpai pada tulisan saya berikutnya. @ Andi Himyatul Hidayah.

BACA JUGA :


*******************************************


No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.