Thursday 20 March 2014

Tips Sederhana Menghilangkan Stres



Tips Sederhana Menghilangkan Stres
Oleh : Andi Himyatul Hidayah




Manusia hidup tidak lepas dari stres, ada yang mampu mengatasinya adapula yang tidak mampu. Ada stres yang menyenangkan adapula yang tidak. Stres adalah kata yang sangat populer di era modern. Zaman modern, jika tanpa stres, seperti sayur tanpa garam. Keduanya berhubungan begitu lengket. Stres mudah ditemui di alam modern dan gaya hidup modern sangat potensial menimbulkan stres. Mengapa seseorang mengalami stres ?

Banyak hal yang bisa menimbulkan stres, baik berupa perkara besar atau perkara sepele. Salah satu misalnya, kegagalan dalam usaha. Kegagalan kadang terjadi di sela-sela sukses yang diraih. Ada ungkapan bijak : Kegagalan adalah sukses yang tertunda. Bagi orang-orang arif, kegagalan dianggap sebagai peristiwa hidup biasa. Akan tetapi, di mata manusia pesimis, kegagalan dianggap sebagai bencana besar.

Kegagalan semestinya tidak perlu ditakuti. Allah Maha Pemurah, jika seseorang telah berusaha secara layak, dia pasti akan diberi karunia kebaikan. Mungkin saja, sebelum karunia diberikan, perlu terjadi kegagalan tertentu. Allah SWT tidak akan menzalimi manusia, sekalipun mereka kafir.

Kegagalan itu biasa dan setiap usaha manusia tidak ada yang sia-sia. Semua pengorbanan manusia akan dibalas oleh Allah SWT, baik berupa balasan dunia maupun akhirat. Tinggal kita mau bersabar atau tidak menanti datangnya balasan itu.

Banyak cara-cara salah yang dilakukan orang agar terbebas dari stres. Orang-orang itu ingin bebas dari stres, tapi mereka menempuh cara keliru sehingga mereka masuk ke arah bentuk-bentuk stres yang lain. Bahkan, mereka terlempar ke bentuk stres yang lebih serius. Seperti kata pepatah “Lepas dari mulut harimau, masuk ke mulut buaya”.

Ketika terjadi kegagalan, apa yang perlu dilakukan agar kita tidak terjerumus masalah stres ?.

Pertama, sadarilah bahwa yang pernah gagal itu bukan hanya Anda, tapi setiap manusia yang berusaha.  Kegagalan bukan monopoli seseorang, tapi dialami oleh semua yang berjuang.

Kedua, kegagalan adalah tangga sukses. Setiap orang yang mengenggam sukses, sebelumnya telah mengalami banyak kegagalan. Jika Anda gagal, itu pertanda Anda berpeluang meraih sukses. Jika Anda tidak pernah gagal, Anda tidak akan pernah sukses.

Ketiga, kegagalan adalah sarana belajar. Bermula dari kegagalan-kegagalan yang terjadi. Anda banyak belajar tentang berbagai hal yang berkaitan dengan usaha Anda. Anda belajar tentang sebab-sebab kegagalan, serta cara-cara untuk menghindarinya.  Semakin banyak kegagalan, semakin matang pengalaman Anda, dan akhirnya semakin mahir keahlian Anda.

Keempat, jadikan kegagalan sebagai cambuk untuk maju, bukan sebagai pukulan untuk mundur ke belakang. Manusia yang kuat itu pantang menyerah, dengan prinsip heroik,  “Lebih baik mati berkalang tanah, daripada hidup menanggung malu”.

Kelima, orang-orang yang beriman tidak mengenal istilah gagal. Maksudnya, meskipun mereka mengalami kegagalan, namun disisi Allah SWT mereka tetap mendapat pahala amal. Lebih baik kita gagal dalam usaha, namun tetap mendapat pahala. Akan baik lagi jika sukses diraih dan pahala pun didapat. Inilah dua nikmat , dunia dan akhirat.

Kegagalan itu perlu agar benar-benar bisa merasakan indahnya keberhasilan. Namun, jika ia diraih dengan perjuangan dan pengorbanan, duhai betapa nikmatnya keberhasilan itu.

Marilah kita menjadi manusia religius yang beriman kepada Allah Azza Wajalla. Menaati aturan-aturan-Nya, serta hidup istiqamah di atas ketaatan itu. Jangan berlemah hati, sebab kehidupan orang-orang beriman itu terhormat dan berada di atas derajat yang tinggi. Jadilah manusia yang selalu optimis dalam melihat kesempatan di setiap kesulitan, dan tidak pada sebaliknya. Meminjam kata-kata Wiston Churcill, “A pessimist sees the difficulty in every opportunity, and an optimist sees the opportunity in every difficulty”. @ Andi Himyatul Hidayah.

Kuala Lumpur, 20 Maret 2014
 

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.