Monday 24 March 2014

Bagian Kedua : Beberapa Poin Penting Ketika Mengikuti Job Interview (wawancara Kerja)



Beberapa Poin Penting Ketika Mengikuti
Job Interview (wawancara Kerja)



 Bagian Kedua

Oleh : Andi Himyatul Hidayah

-----------------------------------------------------------------



Poin 9 dari 15 : Meninggalkan kesan yang menonjol (stand out)

Anda harus keluar sebagai pemenang dari sekian banyak orang yang menginginkan pekerjaan yang sama dengan apa yang Anda inginkan. Ada banyak orang yang berhasil mendapatkan  pekerjaan meskipun mereka bukan kandidat yang paling memenuhi syarat. Temukan cara untuk membuat diri Anda diingat lama oleh pewawancara Anda setelah wawancara berakhir dimana mereka akan mengambil keputusan. Tentu saja dengan cara yang baik !

Poin 10 dari 15 :Hindari penjelasan dengan merinci daftar skill (keterampilan )

Ketika pewawancara menanyakan mengapa Anda merasa cocok dengan pekerjaan itu, maka ini akan menjadi kesempatan penting untuk memamerkan kepribadiian Anda.Tapi, apapun yang Anda lakukan, jangan hanya merinci daftar keterampilan (skills) Anda untuk menyatakan mengapa Anda cocok dengan pekerjaan itu. Itu akan menjadi jawaban yang terlihat konyol dan membosankan, karena bukankah pewawancara dapat membaca hal itu di resume Anda ? Bila Anda menjawab dengan cara seperti itu, maka Anda melepas  kesempatan terpenting untuk menunjukkan kepribadiaan (personality) Anda.

Poin 11 dari 15 : Kemukakan melalui sebuah cerita berdasarkan pengalaman

Ini berhubungan dengan poin sepuluh di atas untuk tidak hanya merinci daftar keahlian Anda. Tapi cobalah untuk menceritakan sebuah cerita yang menunjukkan contoh ketika keterampilan dan keahlian Anda telah membantu menyelamatkan pekerjaan Anda. Ceritakan dengan jujur dan benar dimana mereka dapat memverifikasi cerita Anda. Selanjutnya cobalah untuk memasukkan rincian yang benar dan bagaimana rencana Anda itu memberikan peningkatan produksi sebesar 20 %.

Poin 12 dari 15 : Beri jawaban yang bersifat umum

Ingat ! Jangan pernah menjawab, “Saya tidak tahu”, atau menolak untuk menjawab dengan apa yang pewawancara tanyakan kepada Anda. Itu ide yang sangat buruk. Sebaliknya, cobalah untuk menjawab pertanyaan dalam cara yang sangat umum. Gunakan kata-kata yang kerap digunakan di perusahaan seperti menempatkan, analisis, memeriksa dan bersinergi. Ini tidak ideal, tapi itu lebih baik daripada tidak ada jawaban sama sekali.

Poin 13 dari 15 : Jadilah pendengar yang aktif (be an active listener)

Sebuah wawancara  tidak hanya menyangkut bagaimana Anda berbicara.  Ini juga tentang bagaimana Anda mendengarkan apa yang pewawancara katakan kepada Anda. Dalam hal ini jadilah pendengar yang aktif ketika pewawancara berbicara kepada Anda.  Tunjukkan  minat dan berikan perhatian dalam apa yang mereka katakan.  Bukankah setiap orang akan senang berbicara kepada seseorang  yang bersedia mendengarkan apa yang mereka katakan ? Jadilah pendengar yang baik !

Poin 14 dari 15 : Teliti dan kenali si pewawancara (Research the Interviewer)

Jika Anda tahu person atau orang-orang yang akan mewawancarai Anda, cobalah untuk mencari informasi tentang mereka sebelum Anda mengikuti wawancara.  Anda bisa memanfaatkan situs-situs yang tersedia seperti Linkedln, facebook, atau twitter . Dengan begitu, Anda akan mendapatkan gambaran karakter orang yang akan mewawancarai Anda.  Ini akan membawa Anda  menemukan cara  untuk menghadapi mereka sehingga akan membantu Anda lebih santai.

Poin 15 dari 15 : Ajukan beberapa pertanyaan

Ketika wawancara berakhir, pewawancara biasanya akan meminta Anda untuk mengajukan pertanyaan. Kebanyakan orang justru tidak berusaha untuk memanfaatkan kesempatan ini. Padahal pewawancara lebih menyukai bila Anda mengajukan beberapa pertanyaan yang Anda mungkin tidak tahu. Buat pewawancara Anda menjadi terkesan, dan ajukan beberapa pertanyaan yang menunjukkan bahwa Anda benar-benar tertarik dengan pekerjaan itu. Ini bisa Anda persiapkan sepanjang wawancara berlangsung.

Demikian beberapa poin penting ketika Anda mengikuti job interview (wawancara kerja). Kebanyakan orang melihat ini sebuah  rintangan. Anda hanya perlu melakukan sedikit perubahan pada arah Anda – bahkan mungkin hanya pada diri Anda --, tapi jangan pernah mengubah keputusan Anda untuk sampai pada tujuan yang Anda inginkan.  Meminjam kata-kata Zig Ziglar : When obstacles arise, you change your direction, you don’t change your decision to get there.

Kuala Lumpur, 24 Maret 2014
Diadaptasi dari teennews gallery : how to fake your way through a job interview

Beberapa Poin Penting Ketika Mengikuti Job Interview (wawancara Kerja)


Beberapa Poin Penting Ketika Mengikuti
Job Interview (wawancara Kerja)


Bagian Pertama

Oleh : Andi Himyatul Hidayah



Adakah Anda yang sedang memburu sebuah pekerjaan, tetapi Anda berfikir tidak memiliki kesempatan dikarenakan kualifikasi Anda yang masih kurang ? Jangan menyerah dulu ! Berikut ini ada beberapa kiat menghadapi wawancara kerja (job interview) yang akan membantu Anda mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan. 

Poin 1 dari 15 : Berbusana yang mengesankan (Dress to impress)

Penampilan Anda merupakan kesan pertama yang dapat dilihat oleh pewawancara (interviewer). Jadi lakukan beberapa hal yang dapat menunjukkan penampilan terbaikmu. Anda tidak perlu sungkam mengenakan busana level up, bahkan bila perlu melampau standar pekerjaan yang diinginkan. Misalnya Anda hanya menginginkan job untuk posisi sekertaris, maka tidak mengapa Anda mencoba berbusana laiknya seorang manager. Buat pewawancara Anda untuk segera mulai berfikir bahwa Anda memiliki potensi walaupun sesungguhnya Anda masih kurang.

Poin 2 dari 15 : Kontak mata (eye contact) dengan pewawancara

Anda mungkin memiliki naluri untuk menghindari kontak mata dengan pewawancara. Hal ini bisa terjadi, terutama jika Anda merasa seperti Anda mengelabui mereka.  Penampilan Anda yang  wah dengan busana level up yang rasanya itu bukan diri Anda,  tapi itu adalah hal terakhir yang ingin Anda lakukan. Menghindari kontak mata dengan pewawancara menunjukkan bahwa Anda tidak memiliki rasa percaya diri. Lakukan kontak mata dengan pewawancara  sekitar 60 – 70 %  saat wawancara berlangsung. Selebihnya  hindari menunduk untuk melihat ke lantai.

Poin 3 dari 15 Tersenyum (smile)

Selama wawancara berlangsung jangan lupa untuk tersenyum. Ekspresikan wajah Anda dengan senyuman. Anda akan terlihat rileks. Dan, hal ini juga akan memberikan suasana dimana pewawancara  merasa tenang dan akan memberi kesan yang baik bagi diri Anda. Kesan bahwa Anda adalah orang baik dan menyenangkan berada di lingkungan mereka.

Poin 4 dari 15 : Postur tubuh

Atur postur tubuh dalam posisi tegak, baik ketika berdiri maupun ketika duduk. Di saat wawancara berlangsung seringkali di luar kesadaran dimana postur tubuh mulai membungkuk. Anda perlu membuat usaha sadar  untuk menjaga punggung tetap tegak. Ini akan membawa rasa percaya diri.

Poin 5 dari 15 : Sikap atau gerak isyarat (gesture) yang terkontrol

Anda mungkin akan benar-benar gugup dalam wawancara, tapi jangan biarkan  itu terus memuncak. Hal yang menyebabkan Anda mulai salah tingkah. Sikap dan cara duduk Anda akan terlihat kaku dengan lengan disilangkan di atas dada yang memberi kesan tertutup. Jangan biarkan suasana itu terjadi. Cobalah untuk duduk dengan nyaman, dan lakukan gerak isyarat (gesture) secara normal dan alami.

Poin 6 dari 15 : Berbicara dengan jelas (speak clearly)

Hal lain yang penting untuk diingat adalah berbicaralah secara perlahan dan jelas. Anda mungkin memiliki kecenderungan untuk berbicara terlalu cepat atau terlalu pelan, bergumam atau mengatakan banyak uh .. / um … Hal yang bisa disebabkan jika Anda gugup atau tidak yakin tentang kesempatan Anda untuk mendapatkan pekerjaan itu. Jadi cobalah untuk menghindari hal-hal itu.

Poin 7 dari 15 : Menjadi nyaman (be comfortable)

Beberapa orang mungkin mengatakan kepada Anda  bahwa yang Anda perlukan dalam wawancara kerja adalah rasa percaya diri.  Namun, rasa percaya diri yang dimaksud tidak  justru membuat Anda seperti kelihatan angkuh.  Yang Anda perlukan adalah rasa percaya diri yang membuat Anda merasa nyaman berada di lingkungan mereka. Anda harus membuat pewawancara merasa seperti  Anda  terlihat nyaman. Kesan  bahwa Anda memiliki keterampilan untuk pekerjaan yang Anda inginkan.

Poin 8 dari 15 : Melakukan sinkronisasi dengan meniru perilaku pewawancara

Ada teknik psikologis yang,  jika dilakukan dengan benar, justru bisa membuat Anda terlihat lebih di mata pewawancara Anda. Hal yang dimaksud dikenal dengan istilah sinkronisasi. Melalui teknik ini, cobalah untuk meniru perilaku pewawancara Anda  (copy the same behaviors that your interviewer does). Misalnya, duduk dengan postur yang sama, gerakan yang sama, bahkan pada tarikan nafas yang sama. Lakukan dengan cara yang halus dimana Anda tidak terlihat sedang meniru perilaku mereka. Jika dilakukan dengan benar, bukankah seseorang akan lebih respek terhadap  orang yang memiliki kesamaan dengan dirinya ?


Kuala Lumpur, 24 Maret 2014
Diadaptasi dari teennews gallery : how to fake your way through a job interview