PERISAI-Menulis
Bersama Ary Nilandari
Siapapun bisa menulis, jika ia
mau. Tekad yang bulat menjadi langkah awal memulai menulis, ditopang dengan
rajin membaca dan bergaul dengan lingkungan yang memilki keinginan atau passion
sama. Bersilaturrahmi, berjalan-jalan, membaca, dan senang menjadi pencatat
dapat menjembatani lahirnya sebuah tulisan. Demikian antara lain tips dari Ibu
Ary Nilandari, pemenang IBF (Islamic Book Fair) Award 2011 kategori penerjemahan
terbaik untuk buku Miracle of the Quran karya Canner Taslaman, ketika
sharing pengalaman diseputar dunia penulisan dihadapan komunitas PERISAI-Menulis pada hari kamis, 21 November 2013 di Restoran Sunan Drajat Gombak Malaysia.
PERISAI (Persatuan Istri Dosen Asal Indonesia) di Malaysia yang diketuai oleh Ibu Iriana Indrawati yang
memulai aktifitasnya sejak Juni 2012, membentuk sub kegiatan yang menamakan
dirinya PERISAI- Menulis. Kegiatan yang menghadirkan Ibu Ary Nilandari (penulis,
penerjemah, dan editor lepas) ini menjadi agenda penting setelah PERISAI
merayakan ulang tahunnya yang pertama. Kegiatan ini dinilai positif untuk
mendorong minat dan kemampuan Ibu-Ibu yang tergabung dalam wadah PERISAI-Menulis.
Walaupun usianya masih seumur
jagung wadah PERISAI Menulis telah menggelar beberapa kegiatan termasuk sharing
pengalaman dan diskusi diseputar kegiatan penulisan. Di ulang tahunnya yang
pertama telah membukukan kumpulan pantun dan puisi karya ibu-ibu yang tergabung
dalam PERISAI-Menulis. Satu buku Antologi bahkan telah rampung dan sedang dalam
proses pengajuan ke penerbit. Sementara beberapa anggota PERISAI-Menulis telah
beranjak berkompetisi dengan mengirimkan naskah tulisannya di media sosial dan
di ajang lomba penulisan pada berbagai genre. Menulis menurut Ibu Ary Nilandari
adalah life skill, terapi, sarana identifikasi dan aktualisasi diri.
Ibu Ary Nilandari yang
berdomisili di Bandung Barat bersama suami dan tiga orang putranya telah
dikenal luas sebagai pemateri berbagai seminar dan trainer penulisan kreatif,
penerjemah, dan penyuntingan. Kehadiran Ibu Ary Nilandari di Kuala Lumpur pada
tanggal 20-21 November 2013 dengan agenda utama untuk memenuhi undangan Kamishibai
Workshop with International Board of Books for Young People (IBBY) Malaysian
and Japanes, di Kampus University of Malaya. Kesediaan Ibu Ary Nilandari untuk
bersilaturrahmi sekaligus berbagi pengalaman dengan anggota PERISAI-Menulis di
sela-sela kegiatannya itu menjadi spirit bagi istri-istri dosen asal Indonesia
di Malaysia yang tergabung dalam PERISAI Menulis.
Pada kesempatan itu Ibu Ary
Nilandari juga menyinggung tentang buku bacaan anak. Beliau yang juga aktif
membina komunitas Forum Penulis Bacaan Anak yang beranggotakan lebih dari 2000
orang pencinta bacaan anak ini menekankan bahwa target pembaca anak tidak bisa
digeneralisasi. Tema, bahasa, kosa kata, ilustrasi, kemasan untuk buku anak
harus age appropriate, setidaknya usia 0-13 tahun terbagi menjadi 5-6
kelompok. Misalnya : 0-2 thn (bayi-batita), 3-4 thn (balita/prasekolah), 5-6
thn (TK), 6-8 thn (SD kelas 1-2), 8-10 thn (SD kelas 3-4), 11-13 thn (SD kelas
5-6, SMP kelas 1).
Disamping itu Ibu Ary Nilandari juga menyoroti beberapa buku karya anak-anak yang bisa ditemukan di toko-toko buku. Anak yang berusia 0 - 13 tahun semuanya disebut anak dan masih meniru apa yang telah dibacanya, dimana kecenderungan orangtua yang memaksakan anaknya menjadi seorang penulis dan mengorbitkannya tanpa melalui proses editing adalah hal yang keliru. Padahal menurut Ibu Ary Nilandari setiap tahapan usia memiliki aturan, proses dan kiat tersendiri. @ Andi Himyatul Hidayah (Kompasiana)
Disamping itu Ibu Ary Nilandari juga menyoroti beberapa buku karya anak-anak yang bisa ditemukan di toko-toko buku. Anak yang berusia 0 - 13 tahun semuanya disebut anak dan masih meniru apa yang telah dibacanya, dimana kecenderungan orangtua yang memaksakan anaknya menjadi seorang penulis dan mengorbitkannya tanpa melalui proses editing adalah hal yang keliru. Padahal menurut Ibu Ary Nilandari setiap tahapan usia memiliki aturan, proses dan kiat tersendiri. @ Andi Himyatul Hidayah (Kompasiana)
****************
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.