Friday 27 December 2013

Di Malaysia, Perempuan Indonesia dalam Bingkai Hari Ibu



--- Bedah Buku, Cara Istimewa Rayakan Hari Ibu ---



Perayaan hari ibu yang jatuh pada tanggal 22 Desember setiap tahunnya mengambil inspirasi dari Kongres Perempuan Indonesia yang pertama yang diselenggarakan di Dalem Jayadipuran Yogyakarta pada tanggal 22 – 25 Desember 1928.  Ide untuk menjadikan tanggal 22 Desember sebagai hari ibu muncul saat Kongres Perempuan yang Ke-3 dan kemudian disetujui oleh Presiden Soekarno melalui Dekrit Presiden No. 316  Tahun 1959.

Bedah buku dalam rangka perayaaan hari ibu yang berlangsung di AULA Hasanuddin KBRI Kuala Lumpur Malaysia pada hari Kamis, 19 Desember 2013 tergolong istimewa. Bedah buku, cara jitu menantang kreatifitas ibu-ibu yang tergabung dalam beragam komunitas perempuan asal Indonesia yang bermukim di Malaysia. Mengusung tema “Menyatukan Potensi Perempuan Indonesia untuk Membangun Bangsa”.
Acara yang dimulai tepat pukul 10 pagi waktu Kuala Lumpur ini dihadiri oleh Pengurus Dharma Wanita KBRI Kuala Lumpur dan beberapa sponsorship : Bank Muamalat, Bank Mandiri Remittance, PT. Mustika Ratu, PT Inbisco, dan dibuka dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Lagu Indonesia Raya dinyanyikan bersama dengan penuh khidmat.
Disamping itu dimeriahkan dengan pementasan seni : operet,  pembacaan puisi,  dan berbalas pantun. Pementasan operet dengan tema “Ibu Bersyukur” oleh nakerwan kilang yang sehari-hari bekerja sebagai buruh di perusahaan Internasional di Malaysia, sementara pembacaan puisi menghadirkan penggiat sastra perempuan asal Indonesia yang berdomisili di Malaysia, Lily Siti Multatuliana SutanIskandar dan berbalas pantun dari unsur Komunitas PERISAI-Menulis (Zumrotus Saadah Mahfudh dan Fitria Sulastri)
Perhelatan ini menghadirkan perwakilan 14 komunitas perempuan/ibu-ibu yang berkedudukan di Malaysia. Berasal dari berbagai unsur  organisasi, kelompok pengajian dan mahasiswi. Acara inti adalah bedah buku yang diselenggarakan bersama oleh tiga organisasi wanita yakni  PERISAI (Persatuan Istri Dosen Asal Indonesia di Malaysia), Pimpinan Cabang Istimewa Aisyiyah (PCIA) Malaysia, dan JLW (Jaringan Lembaga Wanita) Keadilan Sejahtera.

Buku bertema perempuan muslimah, Role Juggling : Perempuan sebagai Muslimah, Ibu dan Istri, terbitan Gramedia 2013 yang ditulis oleh salah seorang pengurus komunitas PERISAI-Menulis di Malaysia, Andi Sri Suriati Amal, menjadi wacana pada kegiatan bedah buku serangkaian dengan acara perayaan hari ibu ini. Menghadirkan narasumber : DR. Betania Kartika Muflih, MA (pembedah), Ellina Supendy (pembanding), Yuliska Williaspi (moderator).

Ketua panitia, Syarifah Nur, dengan mengutip kata-kata penyair mengatakan bahwa ibu adalah sekolah utama, jika dipersiapkan dengan baik, maka sama halnya mempersiapkan bangsa berakar kebaikan. Hari ibu merupakan hari yang dikhususkan untuk mengungkapkan rasa terimakasih kepada seluruh wanita di Indonesia yang memiliki peran sebagai seorang ibu dalam keluarganya, baik untuk suami, anak-anak, maupun lingkungan sosialnya.

Tidak terlalu berlebihan untuk mengatakan bahwa kegiatan ini dipandang positif sebagai bentuk perkhidmatan bagi bangsa dan negara. Menggelorakan nasionalisme dan semangat cinta tanah air dapat dilakukan dengan beragam cara.  Walaupun mereka bermukim di luar negeri dengan berbagai alasan dan latar belakang, tapi Indonesia tetap di hati. @ Andi Himyatul Hidayah



***************

No comments:

Post a Comment

Note: only a member of this blog may post a comment.