Impian
Seorang Gadis
dalam
Film : THE NANNY DIARIES
(Bagian
III)
Baca sebelumnya : BAGIAN II
Seperti telah diceritakan
sebelumnya bahwa Annie telah menjalani hari-harinya sebagai pengasuh (nanny)
bagi Grayer. Anak kecil pasangan keluarga Mr. X dan Mrs. X (yang sebenarnya
adalah Mr.
Stan X dan Mrs. Alexandra X). Ketika ia mulai bersimpati dengan Grayer, demikian
juga Grayer mulai nyaman dengan Annie, justru ia mulai merasakan hal-hal rumit di apartemen
mewah itu.
Adegan selanjutnya
ketika Annie diberi tugas untuk menemani Grayer ke sebuah pesta keluarga (Fourth of July family party) di kantor ayah Grayer
(Mr.X), dimana Mrs. X juga berada di sana. Annie dan Grayer diminta mengenakan
pakaian khusus sebagaimana keluarga yang lain. Annie tampil berpakaian sebagai
Betsy Ross dan Grayer sebagai George Washington. Mereka menyebutnya dengan a Fourth of July style wardrobe.
Pesta keluarga kantor yang benar-benar unik.
Di saat pesta berlangsung Grayer memberitahu Annie bahwa dia
harus pergi ke kamar mandi. Sementara mereka mencari toilet, Grayer memberitahu
Annie kalau di ruang kantor ayahnya terdapat satu toilet. Ketika mereka masuk ke
dalam, mereka menemukan Mr. X sedang di
sana bersama dengan seorang wanita. Mr. X tidak benar-benar peduli walaupun
mereka sedang tertangkap basah bersama wanita yang diketahui bekerja di kantor
itu. Ketika Annie menyatakan bahwa Grayer harus menggunakan kamar mandi, Mr. X
berbalik dan hanya berkata, “So use it already”.
Sementara Grayer ke dalam toilet di ruang kantor ayahnya
itu, Annie keluar ke lorong untuk menunggu Grayer. Sementara wanita itu masih
berada di sana bersama Mr. X. Annie cukup panik melihat Mrs. X berjalan
mendekati kantor suaminya. Namun, Mr. X segera keluar dari kantor sebelum Mrs.
X sempat masuk ke dalam. Annie menduga kalau kemungkinan besar Mrs. X mengetahui
perselingkuhan suaminya, tetapi ia memilih untuk mengabaikannya.
Ketika
mereka tiba di apartemen malam itu keduanya mulai terlibat percekcokan. Mrs. X
berargumen tentang keberadaan suaminya yang telah meninggalkan pesta, sementara
semua keluarga lain justru berada di dalam pesta itu. Mr. X berang dengan
melemparkan kata-kata kasar kepada istrinya (Mrs. X). Hal buruk dimana Annie
dan Grayer mendengar jelas pertengkaran mereka, tapi Annie mencoba
menghindarkan Grayer.
Ketegangan
di antara mereka terus terjadi hampir sepanjang malam itu. Mrs. X bergegas ke
ruangan sambil memegang sepotong lingerie (pakaian dalam). Dia berseru kalau
lingerie itu bukan miliknya. “It must belong to Annie, right ?”, ujarnya. Tentu
saja itu bukan milik Annie. Tapi ketika mendengar keputusasaan dalam suara Mrs.
X, Annie terpaksa membuat pengakuan palsu kalau lingerie itu miliknya.
Hal
yang menarik perhatian Annie malam itu, ketika ia berbicara kepada Grayer. Anak
kecil itu berkata kepada Annie kalau dia menyayanginya. Annie tertegun sejenak
menyadari kalau dirinya hanyalah seorang nanny (pengasuh). Namun buru-buru
Annie menimpali kalau dia juga menyayangi Grayer. Annie benar-benar berempati
pada nasib anak kecil itu, sementara kedua orang tuanya larut dalam masalah
mereka masing-masing. Mereka seharusnya menyadari kalau kehadiran Grayer lebih
bernilai dari pada setumpuk kemewahan yang mereka miliki. @ Dikisahkan ulang oleh Andi Himyatul Hidayah
BERSAMBUNG KE : BAGIAN IV
********************
No comments:
Post a Comment
Note: only a member of this blog may post a comment.