Peduli Pentingnya
Siswa Sarapan Sehat Dimulai dari Kesadaran Ibu-Ibu
Oleh
: Andi Himyatul Hidayah
Sarapan (breakfast) menjadi hal yang menarik ketika persoalan
ini ‘menggugah’ kesadaran ibu-ibu akan pentingnya sarapan sehat dalam
mewujudkan generasi sehat dan cerdas. Tulisan berikut ini terinspirasi oleh
sebuah kegiatan ‘dadakan’ di sela-sela rutinitas ibu-ibu yang tergabung dalam
komunitas PERISAI (Persatuan Istri Dosen Asal Indonesia di Malaysia) pada satu
kesempatan. Kegiatan lomba menyajikan
menu sarapan.
Demikian pagi itu suasana kafetaria terlihat ramai
dengan para mahasiswa yang hilir mudik untuk menikmati sarapan pagi. Di sebuah
kafetaria yang terletak di kampus Universiti Antarbangsa Malaysia, Canteen Kuliyah Ekonomi lt 2 UIA, menjadi
pilhan para ibu-ibu pada pertemuan kali itu. Kegiatan bulanan yang intinya
adalah silaturahmi, meeting dan arisan.
Begitulah bila rencana ‘ngumpul’ selalu saja ada
ide yang datang dari ibu-ibu yang tergabung dalam PERISAI. Lomba menyajikan
menu sarapan pagi rasanya memang ide yang unik. Syaratnya sederhana
dimana masing-masing peserta lomba membawa menu sarapan jadi. Ibu-ibu yang ikut
lomba dipersilahkan mempersiapkannya dari rumah. Biaya menu pun dipatok tidak lebih RM 5. Menu sarapan disajikan
dengan tehnik penyajian semenarik mungkin oleh masing-masing peserta.
Kegiatan lomba pagi itu terkesan unik dan
menggelitik. Sarapan pagi merupakan hal yang seringkali
disepelekan banyak orang. Kesibukanlah
yang seringkali menjadi alasannya. Disinilah peranan ibu-ibu dalam melihat
pentingnya masalah ini dalam mewujudkan generasi sehat dan cerdas melalui pembiasaan
sarapan pagi.
Perhatian
terhadap pentingnya sarapan terutama bagi anak usia sekolah juga menjadi
perhatian di Amerika melalui program yang mereka sebut The
School Breakfast Program (SBP). Yang menarik berdasarkan survei di negara tersebut terhadap 2.500 anak usia sekolah
(6 – 18 tahun) menunjukkan bahwa 1 dari 5 anak tidak sarapan pagi. Juga
dilaporkan bahwa 34 % dari remaja perempuan
diketahui tidak sarapan. Yang lebih menarik dimana 37 % menu sarapan siswa
tidak memenuhi standar kebutuhan sebagai makanan yang sehat (food insufficient),
sebagaimana dilansir dalam www.BreakfastFirst.org. Yah, itu di
Amerika. Lalu bagaimana dengan kita dan sejauh mana ibu-ibu peduli dengan
masalah ini ?
Di era modern
seperti sekarang ini seringkali tanggungjawab sarapan pelajar berpindah ke
kantin sekolah. Tetapi bagaimana pun ibu-ibu sebagai orang tua tetap harus
peduli kelaziman menu sarapan bila anak-anak mengharuskannya sarapan dengan
jajan di kantin sekolah. Untuk urusan ini pihak orang tua siswa harus membangun
kerjasama dengan pihak sekolah agar jajanan sehat cukup terpenuhi di kantin
sekolah sebagai pengganti sarapan pagi di rumah.
Mengapa
sarapan itu penting bagi anak-anak ?
Mengutip
Australian Red Cross dalam situsnya www.redcross.org.au, dimana dengan sarapan pagi tubuh akan
memperoleh nutrisi yang dibutuhkan, setelah berpuasa kurang lebih 8 -10 jam di
malam hari. Selama tidur metabolisme tubuh tetap berlangsung, sehingga pada
pagi hari perut dalam keadaan kosong. Demikian sarapan dalam bahasa inggris
disebut breakfast yang bermakna break the fast (berbuka puasa).
Anak
usia sekolah merupakan golongan yang rawan karena berada dalam masa
pertumbuhan sangat cepat dan aktif. Dalam masa pertumbuhan ini anak harus
mendapatkan makanan bergizi yang baik dari segi kualitas dan kuantitasnya yang
lebih dari kelompok lain. Sarapan
pagi
secara rutin setiap hari akan memenuhi
kebutuhan gizi sehari-hari mereka.
Sarapan
pagi menyediakan energi dan nutrisi penting antara lain zat besi, kalsium,
vitamin A, B dan C, zink untuk pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang
baik. Hal yang berbeda dimana sarapan sehat diyakini berperan penting
mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas. Konsumsi menu
sehat dengan sarapan dapat meningkatkan perasaan kenyang sepanjang pagi. Dibandingkan dengan siswa yang tidak
sarapan, mereka yang sarapan yang
kaya akan protein, akan mengkonsumsi lebih sedikit kalori saat makan siang. Sarapan tinggi protein dapat membantu mengatur nafsu makan sepanjang hari.
Bagaimana sarapan dapat mempengaruhi anak-anak saat di
sekolah ?
Anak-anak yang sarapan pagi dapat berkonsentrasi lebih baik dan memiliki rentang
perhatian yang lebih lama. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga
anak-anak benar-benar dalam stadium belajar dan belajar lebih baik.
Sarapan sehat membantu mereka untuk dapat melakukan aktivitas fisik lebih baik karena kebutuhan energi yang tersedia untuk otot-otot mereka. Sarapan juga dapat meningkatkan perilaku dan suasana hati, sehingga daya konsentrasi anak akan lebih baik dan tidak mudah lelah. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa siswa yang sarapan lebih termotivasi dalam mengikuti pelajaran dibanding dengan dengan siswa yang tidak sarapan.
Hal ini dapat dipahami karena sarapan dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Glukosa darah merupakan sumber energi bagi otak sehingga dapat meningkatkan gairah, produktivitas dan konsentrasi kerja lebih baik.
Namun
sebagian besar anak tidak sarapan pagi dengan alasan terlambat bangun pagi. Seringkali
juga karena merasa waktu sangat terbatas dimana jarak sekolah cukup jauh, tidak
sempat atau terburu-buru. Anak yang
tidak sarapan di pagi hari akan lebih sulit berkonsentrasi dalam menerima
pelajaran di sekolah.
Mengembangkan
program sarapan siswa di sekolah ?
Ada
baiknya institusi sekolah mengembangkan program sarapan sehat siswa di sekolah.
Hal ini untuk memastikan peserta didik telah sarapan sebelum memulai kegiatan belajar
di pagi hari. Untuk menjalankan program ini dimana orang tua siswa dapat
berkongsi dengan pihak sekolah. Program yang dikelola oleh pihak sekolah dalam
program sarapan siswa harus dapat memastikan nilai gizi yang sesuai standar
pemenuhan sarapan sehat. Orang tua siswa dapat dilibatkan untuk mengontrol program
ini melalui komite sekolah.
Anak-anak
yang tidak sempat sarapan di rumah, termasuk sering kali karena alasan anak-anak
tidak selera dapat diikutkan dalam program sarapan siswa di sekolah. Hal ini dapat memberikan beberapa keuntungan.
Pertama, menyiapkan nutrisi esensial bagi anak-anak dan remaja. Kedua, mendukung kesehatan yang prima dan meningkatkan
prestasi belajar bagi peserta didik di sekolah. Ketiga, sebagai bentuk sosialisasi
antar siswa di sekolah. Keempat, meningkatkan partipasi dan keterlibatan pihak
sekolah.
Program
sarapan siswa di sekolah sebagaimana yang telah disebutkan di atas belum banyak
diterapkan oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Penyediaan kantin sehat di
sekolah adalah hal yang baik, tapi program sarapan siswa harus dikelola secara
institusional di bawah koordinasi pimpinan dan guru sekolah.
Oleh
karena itu untuk mendukung terciptanya generasi yang sehat dan cerdas, diperlukan
nutrisi anak yang cukup di masa pertumbuhan. Gerakan sarapan sehat sejatinya di
mulai dari rumah. Institusi sekolah diharapkan juga dapat berperan dengan
menyediakan kantin sehat dan program sarapan siswa di sekolah untuk pemenuhan sarapan
bergizi secara rutin di pagi hari bagi siswa yang tidak sempat sarapan di rumah
karena berbagai alasan. @ Andi Himyatul
Hidayah
*************************