Thursday 30 January 2014

Peduli Pentingnya Siswa Sarapan Sehat Dimulai dari Kesadaran Ibu-Ibu

Peduli Pentingnya Siswa Sarapan Sehat Dimulai dari Kesadaran Ibu-Ibu

Oleh : Andi Himyatul Hidayah

Sarapan (breakfast) menjadi hal yang menarik ketika persoalan ini ‘menggugah’ kesadaran ibu-ibu akan pentingnya sarapan sehat dalam mewujudkan generasi sehat dan cerdas. Tulisan berikut ini terinspirasi oleh sebuah kegiatan ‘dadakan’ di sela-sela rutinitas ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas PERISAI (Persatuan Istri Dosen Asal Indonesia di Malaysia) pada satu kesempatan. Kegiatan lomba menyajikan  menu sarapan.


Demikian pagi itu suasana kafetaria terlihat ramai dengan para mahasiswa yang hilir mudik untuk menikmati sarapan pagi. Di sebuah kafetaria yang terletak di kampus Universiti Antarbangsa Malaysia, Canteen Kuliyah Ekonomi lt 2 UIA, menjadi pilhan para ibu-ibu pada pertemuan kali itu. Kegiatan bulanan yang intinya adalah silaturahmi, meeting dan arisan.

Begitulah bila rencana ‘ngumpul’ selalu saja ada ide yang datang dari ibu-ibu yang tergabung dalam PERISAI. Lomba menyajikan  menu sarapan pagi rasanya memang ide yang unik. Syaratnya sederhana dimana masing-masing peserta lomba membawa menu sarapan jadi. Ibu-ibu yang ikut lomba dipersilahkan mempersiapkannya dari rumah. Biaya menu pun dipatok  tidak lebih RM 5. Menu sarapan disajikan dengan tehnik penyajian semenarik mungkin oleh masing-masing peserta.


Kegiatan lomba pagi itu terkesan unik dan menggelitik. Sarapan pagi merupakan  hal yang seringkali disepelekan banyak orang. Kesibukanlah yang seringkali menjadi alasannya. Disinilah peranan ibu-ibu dalam melihat pentingnya masalah ini dalam mewujudkan generasi sehat dan cerdas melalui pembiasaan sarapan pagi.

Perhatian terhadap pentingnya sarapan terutama bagi anak usia sekolah juga menjadi perhatian di Amerika melalui program yang mereka sebut  The School Breakfast Program (SBP). Yang menarik berdasarkan survei di negara tersebut terhadap 2.500 anak usia sekolah (6 – 18 tahun) menunjukkan bahwa 1 dari 5 anak tidak sarapan pagi. Juga dilaporkan bahwa  34 % dari remaja perempuan diketahui tidak sarapan. Yang lebih menarik dimana 37 % menu sarapan siswa tidak memenuhi standar kebutuhan sebagai makanan yang sehat (food insufficient), sebagaimana dilansir dalam www.BreakfastFirst.org. Yah, itu di Amerika. Lalu bagaimana dengan kita dan sejauh mana ibu-ibu peduli dengan masalah ini ?

Di era modern seperti sekarang ini seringkali tanggungjawab sarapan pelajar berpindah ke kantin sekolah. Tetapi bagaimana pun ibu-ibu sebagai orang tua tetap harus peduli kelaziman menu sarapan bila anak-anak mengharuskannya sarapan dengan jajan di kantin sekolah. Untuk urusan ini pihak orang tua siswa harus membangun kerjasama dengan pihak sekolah agar jajanan sehat cukup terpenuhi di kantin sekolah sebagai pengganti sarapan pagi di rumah.

Mengapa sarapan itu penting bagi anak-anak  ? 

Mengutip Australian Red Cross dalam situsnya www.redcross.org.au, dimana dengan sarapan pagi tubuh akan memperoleh nutrisi yang dibutuhkan, setelah berpuasa kurang lebih 8 -10 jam di malam hari. Selama tidur metabolisme tubuh tetap berlangsung, sehingga pada pagi hari perut dalam keadaan kosong. Demikian sarapan dalam bahasa inggris disebut breakfast yang bermakna break the fast (berbuka puasa).

Anak usia sekolah merupakan golongan yang rawan karena berada dalam  masa pertumbuhan sangat cepat dan aktif. Dalam masa pertumbuhan ini anak harus mendapatkan makanan bergizi yang baik dari segi kualitas dan kuantitasnya yang lebih dari kelompok lain. Sarapan pagi secara rutin setiap hari akan  memenuhi kebutuhan gizi sehari-hari mereka.

Sarapan pagi menyediakan energi dan nutrisi penting antara lain zat besi, kalsium, vitamin A, B dan C, zink untuk pertumbuhan, perkembangan dan kesehatan yang baik. Hal yang berbeda dimana sarapan sehat diyakini berperan penting mengurangi risiko kelebihan berat badan atau obesitas. Konsumsi menu sehat dengan sarapan dapat meningkatkan perasaan kenyang sepanjang pagi. Dibandingkan dengan siswa yang tidak sarapan, mereka yang sarapan yang kaya akan protein,  akan mengkonsumsi lebih sedikit kalori saat makan siang. Sarapan tinggi protein dapat membantu mengatur nafsu makan sepanjang hari.

Bagaimana sarapan dapat mempengaruhi anak-anak saat di sekolah ?

Anak-anak yang sarapan pagi dapat berkonsentrasi lebih baik dan memiliki rentang perhatian yang lebih lama. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak-anak benar-benar dalam stadium belajar dan belajar lebih baik.

Sarapan sehat membantu mereka untuk dapat melakukan aktivitas fisik lebih baik karena kebutuhan energi yang tersedia untuk otot-otot mereka. Sarapan juga dapat meningkatkan perilaku dan suasana hati, sehingga daya  konsentrasi anak akan lebih baik dan tidak mudah lelah. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa siswa yang sarapan lebih termotivasi dalam mengikuti pelajaran dibanding dengan dengan siswa yang tidak sarapan.

Hal ini dapat dipahami karena sarapan dapat menyediakan karbohidrat yang siap digunakan untuk meningkatkan kadar glukosa darah. Glukosa darah  merupakan sumber energi bagi otak sehingga dapat meningkatkan gairah, produktivitas dan konsentrasi kerja lebih baik.

Namun sebagian besar anak tidak sarapan pagi dengan alasan terlambat bangun pagi. Seringkali juga karena merasa waktu sangat terbatas dimana jarak sekolah cukup jauh, tidak sempat atau terburu-buru.  Anak yang tidak sarapan di pagi hari akan lebih sulit berkonsentrasi dalam menerima pelajaran di sekolah. 

Mengembangkan program sarapan siswa di sekolah ?

Ada baiknya institusi sekolah mengembangkan program sarapan sehat siswa di sekolah. Hal ini untuk memastikan peserta didik telah sarapan sebelum memulai kegiatan belajar di pagi hari. Untuk menjalankan program ini dimana orang tua siswa dapat berkongsi dengan pihak sekolah. Program yang dikelola oleh pihak sekolah dalam program sarapan siswa harus dapat memastikan nilai gizi yang sesuai standar pemenuhan sarapan sehat. Orang tua siswa dapat dilibatkan untuk mengontrol program ini melalui komite sekolah.

Anak-anak yang tidak sempat sarapan di rumah, termasuk sering kali karena alasan anak-anak tidak selera dapat diikutkan dalam program sarapan siswa di sekolah.  Hal ini dapat memberikan beberapa keuntungan. Pertama, menyiapkan nutrisi esensial bagi anak-anak dan remaja. Kedua, mendukung  kesehatan yang prima dan meningkatkan prestasi belajar bagi peserta didik di sekolah. Ketiga, sebagai bentuk sosialisasi antar siswa di sekolah. Keempat, meningkatkan partipasi dan keterlibatan pihak sekolah.

Program sarapan siswa di sekolah sebagaimana yang telah disebutkan di atas belum banyak diterapkan oleh sekolah-sekolah di Indonesia. Penyediaan kantin sehat di sekolah adalah hal yang baik, tapi program sarapan siswa harus dikelola secara institusional di bawah koordinasi pimpinan dan guru sekolah.

Oleh karena itu untuk mendukung terciptanya generasi yang sehat dan cerdas, diperlukan nutrisi anak yang cukup di masa pertumbuhan. Gerakan sarapan sehat sejatinya di mulai dari rumah. Institusi sekolah diharapkan juga dapat berperan dengan menyediakan kantin sehat dan program sarapan siswa di sekolah untuk pemenuhan sarapan bergizi secara rutin di pagi hari bagi siswa yang tidak sempat sarapan di rumah karena berbagai alasan. @ Andi Himyatul Hidayah



*************************
 



1 comment:

Note: only a member of this blog may post a comment.